Pages

Tuesday, February 24, 2015

Tujuan Hidup Manusia menurut Agama Buddha (Part 6)

Tidak hanya kebahagiaan dalam kehidupaan saat ini (duniawi), serta kebahagiaan dalam kehidupan yang akan datang (surgawi) seperti dijelaskan pada artikel Tujuan Hidup Manusia menurut Agama Buddha (Part 5), perlu kita ketahui bahwa kebahagiaan tanpa kondisi atau yang akrab kita sebut Nibbana, juga diajarkan dalam Agama Buddha cara-cara untuk memperolehnya. Artikel ini mungkin tidak dapat memuat keseluruhan rincian cara-cara memperoleh kebahagiaan Nibbana. Lebih rinci lagi akan dibahas di topik khusus nantinya.
Dalam Tipitaka, bagian Sutta Pitaka, tepatnya dalam Digha Nikaya, Buddha Gotama memutarkan Roda Dhamma untuk pertama kalinya di Taman Rusa Isipatana kepada lima orang petapa yang menjadi siswa pertama-Nya, seperti tercantum dalam Dhammacakkapavattana Sutta. Pemutaran tersebut berisi tentang Cattari Ariya Saccani (dalam Bahasa Pali) atau Catur Arya Satyani (dalam Bahasa Sansekerta) yang berarti Empat Kebenaran para Ariya. Yang pertama, Dukkha Ariya Sacca. Maksudnya adalah Kebenaran para Ariya tentang Penderitaan. Hal ini yg banyak membuat banyak orang terutama umat Buddha berpikir bahwa hidup ini adalah penderitaan. Hal ini pula yang membuat umat Buddha menjadi pesimis seakan-akan umat Buddha tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bahagia.
Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian besar manusia tidak belajar sampai tuntas. Mereka lupa bahwa terdapat Empat Kebenaran para Ariya, bukan hanya satu. Yang kedua, Dukkha Samudaya Ariya Sacca atau Kebenaran para Ariya tentang Sebab Penderitaan. Buddha juga mengajarkan bahwa penderitaan memiliki sebab, yaitu tanha atau keinginan rendah. Oleh karena itu, penderitaan tersebut tidak akan muncul jika tidak disebabkan atau dikondisikan.
Selanjutnya, Buddha membabarkan Dukkha Nirodha Ariya Sacca atau Kebenaran para Ariya tentang Terhentinya Dukkha. Ternyata penderitaan bukan hanya ada sebabnya, tapi dapat dihentikan bagaikan roda yang dapat dihentikan agar tidak berputar kembali. Kondisi tersebutlah yang dinamakan Nibbana, kebahagiaan abadi karena sudah menghentikan penderitaan.
Karena telah dijelaskan oleh Buddha bahwa penderitaan dapat dihentikan, Bhagava juga menjabarkan Dukkha Nirodha Gaminipatipada Ariya Sacca atau Kebenaran para Ariya tentang Jalan menuju Terhentinya Penderitaan. Jalan inilah yang mungkin beberapa dari kita sudah sangat akrab di telinga, yaitu pengertian benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan badan-jasmani yang benar, mata pencaharian benar, berusaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar. Kedelapan cara ini pastinya kita sudah mengenalnya dengan istilah Ariya Atthangika Magga (dalam Bahasa Pali) atau Hasta Arya Marga (dalam Bahasa Sansekerta) yang maksudnya Jalan Mulia berfaktor Delapan.

0 comments :

Post a Comment