Tidak
hanya kebahagiaan dalam kehidupaan saat ini (duniawi), serta kebahagiaan dalam
kehidupan yang akan datang (surgawi) seperti dijelaskan pada artikel Tujuan Hidup Manusia menurut Agama Buddha (Part 5), perlu kita ketahui bahwa kebahagiaan
tanpa kondisi atau yang akrab kita sebut Nibbana, juga diajarkan dalam Agama
Buddha cara-cara untuk memperolehnya. Artikel ini mungkin tidak dapat memuat keseluruhan
rincian cara-cara memperoleh kebahagiaan Nibbana. Lebih rinci lagi akan dibahas
di topik khusus nantinya.
Dalam
Tipitaka, bagian Sutta Pitaka, tepatnya dalam Digha Nikaya, Buddha Gotama memutarkan
Roda Dhamma untuk pertama kalinya di Taman Rusa Isipatana kepada lima orang
petapa yang menjadi siswa pertama-Nya, seperti tercantum dalam Dhammacakkapavattana Sutta. Pemutaran tersebut berisi tentang
Cattari Ariya Saccani (dalam Bahasa Pali) atau Catur Arya Satyani (dalam Bahasa
Sansekerta) yang berarti Empat Kebenaran para Ariya. Yang pertama, Dukkha Ariya
Sacca. Maksudnya adalah Kebenaran para Ariya tentang Penderitaan. Hal ini yg
banyak membuat banyak orang terutama umat Buddha berpikir bahwa hidup ini
adalah penderitaan. Hal ini pula yang membuat umat Buddha menjadi pesimis seakan-akan
umat Buddha tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bahagia.
Hal
tersebut dapat terjadi karena sebagian besar manusia tidak belajar sampai
tuntas. Mereka lupa bahwa terdapat Empat Kebenaran para Ariya, bukan hanya
satu. Yang kedua, Dukkha Samudaya Ariya Sacca atau Kebenaran para Ariya tentang
Sebab Penderitaan. Buddha juga mengajarkan bahwa penderitaan memiliki sebab,
yaitu tanha atau keinginan rendah. Oleh karena itu, penderitaan tersebut tidak akan muncul jika tidak disebabkan
atau dikondisikan.
Selanjutnya,
Buddha membabarkan Dukkha Nirodha Ariya Sacca atau Kebenaran para Ariya tentang
Terhentinya Dukkha. Ternyata penderitaan bukan hanya ada sebabnya, tapi dapat
dihentikan bagaikan roda yang dapat dihentikan agar tidak berputar kembali.
Kondisi tersebutlah yang dinamakan Nibbana, kebahagiaan abadi karena sudah
menghentikan penderitaan.
Karena
telah dijelaskan oleh Buddha bahwa penderitaan dapat dihentikan, Bhagava juga menjabarkan
Dukkha Nirodha Gaminipatipada Ariya Sacca atau Kebenaran para Ariya tentang
Jalan menuju Terhentinya Penderitaan. Jalan inilah yang mungkin beberapa dari
kita sudah sangat akrab di telinga, yaitu pengertian benar, pikiran benar,
ucapan benar, perbuatan badan-jasmani yang benar, mata pencaharian benar, berusaha
benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar. Kedelapan cara ini pastinya kita sudah mengenalnya dengan istilah Ariya Atthangika Magga (dalam Bahasa Pali) atau Hasta Arya Marga (dalam Bahasa Sansekerta) yang maksudnya Jalan Mulia berfaktor Delapan.
0 comments :
Post a Comment